Kita Denyut yang Bersitahan di Setiap Alur



IBU KEPADA ANAKNYA

Aku menari dengan tubuhku
sendiri. Aku bermimpi dan terlelap
di kepalaku kini.

Semua yang telah hilang
adalah semua yang senantiasa
lalu-lalang. Semua yang telah dirampas
adalah semua yang tak diinginkan lepas.

Aku masih hidup di masa lalu,
sedangkan masa kini—Ibu yang 
membangunkan anaknya untuk
pergi ke sekolah.

            "Nak, melangkah adalah hidup.
              Jalan terlampau jauh. Segeralah."

              
Mengapa waktu begitu lihai
mempermainkanku.

2022
___________________________________


SEGERA, ATAU TIDAK SAMA SEKALI

Jadilah pepohonan, agar senantiasa
    teduh diri kau. Atau menjadi daun yang
    pasrah meski keadaan susah.
    
    Atau sesekali menjadi pekak suara
    gagak yang coba menafsirkan
    sunyi di dalam tubuh.

Sulutlah api. Atau menjadi api yang tak
    pernah bisa mati—membakar habis sisa-
    sisa keramaian masa lalu.
    
    Apalagi yang hendak kau imani,
    selain ketidakutuhan yang sudah
    pasti. Meski masa lalu tak pernah fasih
    dengan kata-kata perpisahan
    
    & tak henti-hentinya
    mengucapkan ingin tinggal.
    
Segeralah.

2022
___________________________________


TERHADAP LUKA

Lekas sembuh luka-luka
lama, jadilah daun-daun
yang tanggal, beri waktu
untuk melahirkan tubuh baru.

       Mendidih masa lalu
       di tungku pikiranmu.

Nasib waktu tidak ada
yang tahu, maka biarkan
tubuhmu merasakan lingkar
pergelangannya sendiri.

       Meski hatimu hutan belantara
       yang tak pernah ditemui batas
       
ujungnya. Juga luka yang tak
pernah usai menyebut nama kita. 
(Pengorbanan dan tahun-tahun berlalu!
kita yang tak pernah berhenti menunggu)

2022
___________________________________


INGIN SEMBUH

Apalagi yang mesti kita takuti, pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung selesai dan menemui mati, kau tahu mereka suka menggerutu, kau hanya perlu meneguknya bersama cappucino kesayanganmu dengan dada yang senantiasa tabah meski masing-masing dari kita masih memegang luka lama yang menganga.

Apalagi yang ingin kita cari, pembenaran-pembenaran yang tak bisa menyelamatkan dan cepat basi, kau tahu masa lalu memang begitu, mainkan saja dawai di tubuhmu, menarilah meski nada-nadanya seringkali terdengar minor atau seperti malam sunyi yang panjang dan terkesan begitu sendu.

Apalagi yang sering gagal kita pahami selain inti dari kita sendiri yang ingin sembuh dan hidup berulangkali?

2022
___________________________________


HARAPAN

Aku inginkan pepohonan
rindang tumbuh di 

tubuhku. Atau menjadi tempat
bermain anak kecil yang

periang. Aku sadarkan
aku sendiri untuk terus

menghidupkan hidup.
Menanamkan bebijian

harapan untuk menjalar
di kedua tanganku.

2022
___________________________________


Di Beranda

Komentar

Postingan Populer