keretamu tak menuju ibu kota jantungku

 








df

kepergian

telah kau saksikan: waktu kian dingin,
musim subur di tubuhku mengambil
kesempatan cuti dengan anak kecil yang
tengah asyik bermain: masa lalu.

di batas peron ini, segala perasaan
kau tanggalkan kau tinggalkan.
bagaimana cara menjamu kesedihan
ini tanpa mengasihani diri sendiri?

aku membenci meski sekaligus mencintai
tempat-tempat ini. stasiun. bandara.
terminal. dan tempat pertemuan atau
perpisahan lainnya yang meninggalkan

akibat: bahagia atau luka.

bagaimana cara meramu kepedihan
ini tanpa mengasihani diri sendiri? lagi-
lagi dan berkali-kali kau mengambil
inti jantungku, hingga aku tak lagi

mengerti; sepi menyelinap, senyap,
dan tubuhku merayakan
pesta kembang api yang mati.

2023
_____________________________________________


df

waktu yang hilang

apa yang berbekas di antara
kita; waktu-waktu yang hilang sebab
lelah menunggu, takdir yang memaksa
enggan menyapa dan bertemu.

seluruh tempat mengasingkan diri
menjadi rumah kosong yang enggan
disinggahi atau keceriaan adalah
langit yang tak pernah bisa didaki.

aku menyelami seluruh nama-nama
dan hanya menemukan kau
penyebab lahirnya kata-kata.

entah apa yang kita kejar sehingga
harus berlari dan menjadi lupa—
ketenteraman telah menjadi barang usang
yang luput diperhatikan dan terbuang.

kita menjelma kata sifat paling
menyedihkan. meski sebenarnya
aku ingin tinggal lebih lama
lagi dan pada akhirnya tenggelam.

raib di tubuhmu. di jantungmu.

2023
_____________________________________________


df

keretamu tak menuju ibu kota jantungku

1/
tidak ada pandang wajahmu
yang berdenyut lagi di kelopak
mataku. seperti dulu-dulu sebagai
rumah dengan kicauan burung merdu.

mengapa kita tak pernah fasih
dengan kepergian atau kehilangan.
atau juga mungkin sebagian besar
orang-orang di dunia ini.

rutemu tak lagi memutuskan pergi
menujuku atau barangkali sekadar
singgah lagi membeli barang-barang antik,
pernak-pernik, dan sepotong hati yang

mengenyangkan. kau memelesat—jauh
mungkin bersama dengan sekumpulan
pertanyaan yang selalu risau karena
tak menemukan jawaban.

2/
kesedihan selalu datang
berganti rupa dan senang
bersembunyi di balik benda-
benda dan nama-nama.

mengapa kini aku lebih sering
melihat punggungmu daripada
wajahmu. seperti ibu yang tak pernah
kulihat kembali wajah sejuknya di mata.

entah apa yang diinginkan puisi
hingga ingin hidup berulangkali.

keretamu tak lagi menuju ibu kota
jantungku. stasiun kini sepi pengunjung
yang ramah. sepertimu. tak lagi
menarik seperti dulu-dulu.

penderitaan silih berganti berdesak-
desakan dan mengira bahwa hidup
hanya semata-mata botol kosong yang
sering dibuang sembarangan. sialan.

entah apa yang diinginkan puisi
hingga ingin hidup berulangkali.

belum lagi kutemukan semesta
baru. sementara itu, waktu kita
telah habis dan pandangannya
yang mulai jatuh gerimis.

2023
_____________________________________________




Komentar

Postingan Populer