pesta kembang api dan sekumpulan puisi yang pulang sendiri

 



"I took a deep breath and listened to
the old brag of my heart. I am, I am, I am."
Sylvia Plath, The Bell Jar



ingatan tahun

1/
tahun ke tahun begitu
sepenuhnya kau perlakukan.
telah tertanda hampir seluruhnya,
tanggal-tanggal merah masih belum

bisa menyelamatkan. langit begitu
sengit, hiburan dan liburan masih
menyimpan kelelahan. masa kecil
kita merindukan diri kita dahulu

sebagai mata air yang jernih.
dunia lama yang selalu berhasil
membuat kita terpukau dan berandai-
andai: alangkah indahnya!

tempat tidur adalah liburan terbaik
meski kini jadwal penerbangan ke
sana sangatlah padat. kenyataan-
kenyataan selalu mencintai mimpi

indah. namun, mimpi-mimpi indah
terlampau senang mencintai dirinya
sendiri dan lebih mengabaikan
hal-hal di luar.

2/
kita lelah. atau sebagai kendaraan-
kendaraan yang sudah begitu usang.
mereka hanya tahu bergerak dan tidak
bisa membenahi dirinya sendiri. mereka

hanya tahu bahwa diri mereka bukan
milik mereka sepenuhnya lagi. dari bilik
kantormu kau menebak-nebak apa yang
terjadi di balik jendela. tapi, meski lelah

adalah kata yang sering muncul di layar
telepon genggammu. kelak kau akan
mengingat betapa indahnya mencintai
hidup ini. kau berdoa agar seperti adegan

akhir menyenangkan di film bertemakan
percintaan bukan tragedi yang justru
malah disesali. atau yang senang
membiarkanmu pergi ke rumah sakit.

2023
_____________________________________


rindu

aku ingin menyimak
seluruh suara-suara
menyebut nama-nama

dan berpikir bahwa ombak
bukan semata-mata deru
dan deru yang tidak bisa

lagi pulang memelukmu.

meneriaki anak kecil
yang ada di dalam diriku
atau anak kecil itu meneriaki

tubuh lunglaiku pohon
yang akarnya sekuat tenaga
bertahan dan memohon-mohon.

berandai-andai kita bisa lagi
saling bertemu dan bertamu.
melihat segala macam kehidupan
yang belum sempat diterjemahkan.

2023
_____________________________________


membayangkan hidup

aku bayangkan sesekali, hidup
terkadang hujan desember tahun
ini. tidak mudah ditebak. tanpa
aba-aba dan begitu tiba-tiba.

berganti tubuh. terkadang hidup
sesekali menjadi galeri seni. begitu
hening. begitu indah untuk diresapi
dan mengenal dirinya sendiri.

kita tahu bertegur sapa sebagai
semut-semut di bawah meja atau
trenggiling yang sedang dan
senang menutup diri mereka.

hidup begitu mudah membayangkan
kita namun tidak dengan sebaliknya.

setiap orang adalah lukisan. banyak
rupa dan macamnya. di puisi ini kau
bersembunyi dan berdiam diri.
oh, bagaimana cara hidup ini bertahan

atau seperti bunga yang bermekaran?
setidaknya menghindari kemalangannya
sendiri sebelum dimakan habis-habis
oleh usia dan mati.

2023
_____________________________________


kelak

kelak suatu sore kau sadari
bahuku langit yang menopang
kegelisahanmu. atau malam
penuh petasan dan pesta

kembang api yang bermekaran.
tahun-tahun berlalu dan kita masih
senang membohongi diri. kata-kata
tidak pernah pandai menghasutmu

untuk berani mengatakan:
aku mencintaimu dan seluruh puisi-puisimu!

puisi ini senang andai kau menjadi
margarin yang mudah luluh. atau 
buku dongeng yang tidak pernah
lelah untuk membacakan cerita

dan meninabobokan tubuhnya.
kau satu-satunya negara.
kau satu-satunya kunjungan
wisata yang ada di peta.

pernahkah kau membayangkan
suatu saat kau memakai puisi ini
sebagai bajumu saat kau ingin
berlibur di akhir pekan dan

musik yang senang kau dengarkan
saat kau bersantai? pernahkah kau
berbicara kepada mereka dan bertanya
apakah kau baik-baik saja?

di penghabisan ini. rindu masih
memeluk tubuhnya sendiri.
sementara masing-masing dari
kita saling menebal sepi.

2023
_____________________________________

Komentar

Postingan Populer