Bahaya dan Luka adalah Pakaian Kita
BAHAYA DAN LUKA
Kita senang mengundang
bahaya. Kita sering
mempersilakan masuk berbagai
macam bentuk luka.
Hati patah berkali-kali
begitu pula perayaannya
yang tak menemui mati.
Tubuhku kota penuh hujan
dan atapnya yang sudah
usang. Tidak ada yang pandai
membenarkan sudutnya yang hilang.
Semua orang adalah pelancong
sebelum memastikan tinggal, di
tubuh mana, di hati siapa yang
mereka inginkan kekal.
Aku inginkan kau menanam
semua macam kegembiraan,
agar senantiasa permai kota
di tubuhku. Sejujurnya.
Hati patah berkali-kali
begitu pula perayaannya
yang tak menemui mati.
Meski diriku hendak menjadi
pemenang dan tak menyerah,
tubuhku memutuskan mengisolasi
semua kunjungan dan tantangan.
2022
___________________________________
TRAGEDI
Di sini
Sajak yang lama, entahlah
Kau tetaplah menjadi kau.
Barangkali di sela-sela malam
kau angin yang merubuhkanku.
Atau mungkin suasana adalah
kopi malang kejatuhan lalat.
Di entah, yang sedari kapan.
Kau adalah tragedi yang
tidak pernah usai kusiasati.
Apalagi yang layak dikenang
darimu, aku telah memiliki
kehilangan ini.
2021
___________________________________
TRUST ISSUE
pernah jadi terus
terus menanam namanya
ke segala arah depan sana
orang lalu bayangan orang baru
jadi pusara tidak ada perayaan
karena kata-kata karena luka
menaruh percaya memang
seperti menebak cuaca, sering
tepat sering juga tiba-tiba melumat
meski begitu
hati bukan batu
hati-hati, bukan tepis tak mau
percaya
masih jadi rencana
bunga-bunga
di puisi ini, kau
tumbuh &
sembuh.
2022
___________________________________
TAK ADA PILIHAN
Sejujurnya aku tidak ingin puisi ini
menjadi cengeng. Begitu pula dengan
matamu. Atau diriku juga, sepenuhnya.
Selamat tinggal adalah
kata-kata yang sulit diucapkan
atau tidak pernah diinginkan.
Sialnya, aku mewarisi
segala bentuk kesetiaan.
Apakah aku menjadi kalah
dan lantas seorang pecundang?
aku hidupkan kau, di sini,
di puisi ini.
Kau dan aku, di sini,
sama-sama dilahirkan
oleh rahim puisi.
Tiadakah pilihan selain di situ.
Mengapa daftar wisata hanya
menuju ke kota tubuhmu dan
mengapa harus aku.
2022
___________________________________
USAHA
telah kutinggalkan,
perasaan-perasaan lalu
kutanggalkan.
dari diri
jadi
puisi.
yang terlampau jauh
sebenarnya utuh.
: aku
hendak teduh
& benar-benar
sembuh.
2022
___________________________________
Komentar
Posting Komentar