puisi, untuk keabadianmu

 


kau dan aku

jika ada waktu di hari depan.
kau dan aku. berdua saja.

meluapkan hal-hal yang selama
ini dipendam. melupakan segala
yang membikin remuk redam.

biarkan aku memesan segelas es
teh manis atau es krim cokelat favoritmu,
sebab kesederhanaan dan suasana dapat
berubah menjadi manis seketika.

kau tahu aku hanya perlu meneguk kopi
hitam dengan sedikit gula, tak hendak
kulewatkan wajah yang berhasil membuatku
mendadak lupa pahitnya rasa.

hanya kau dan aku. ya, berdua saja.
di saat masa lalu sudah memeluk damainya.

2022
_________________________________


tahun, nyala api

tahun-tahun
nyala kembang api.

menghadiri pemakaman dan
kematian sisa masa lalu.

di tubuh kau, kutulis puisi
ini dengan berani

meski sulit kujumpai nama
dan perihal tentang aku.

kau dan aku, dipertemukan
oleh sempat dan tempat.

permulaan hingga akhir, segala
yang kau baca adalah nyawa.

2022
_________________________________


kota di tubuhku

1/
kau jumpai pusat kota di
tubuhku. tengoklah segala macam
kegembiraan dan sedikit nyeri. untukmu.

2/
di jantung ibu kota tubuhku. kau temui
anak kecil yang sedang menunggu
di situ. mengajakmu bermain tebak

kata. dia lihai menjawab dan lantang
bersuara semua aksara, kecuali
dua kata. ya. jatuh cinta.

3/
aku mencintaimu.
tidak. aku tidak mencintaimu.

namun telah kuabaikan kata tidak sebelum kalimat
ini. ya. aku tidak pandai berterus-terang begini.

2022
_________________________________


palung paling dalam

siapa pula yang sanggup
menyelami hati sebagai palung
yang paling dalam. tiada yang

sanggup mengukur kedalamannya,
juga apa-apa yang ada dan
masih semayam di dalamnya.

(apa yang kita yakini selain perasaan
yang menolak mati)—mengapa ingatan
berserah diri kepada kenangan yang
sering muncul di sudut kepala.

satu hari aku bermimpi seketika, aku
sedang atau memang memilih untuk
tenggelam di lesung pipimu. segala
perihal tentang kau telah menjadi

kunjungan wisata untukku sendiri.
segala perihal tentang kau telah
menjadi jalan di alamatku sendiri.

2022
_________________________________

percakapan


ada yang tertinggal di dadamu
kau kah yang sedang di situ?

dengarlah suara-suara gaib
memanggil namamu.

sembuhlah. mari terus 
melangkah dan berjalan.

ada yang terus mendoakan
segala hal baik untukmu.

hingga harinya tiba, kita akan temukan
tempat yang akan ditinggali selamanya.

2022
_________________________________


Komentar

Postingan Populer